Tan Eng Kian sang Istri raja majapahit Bhre Kertabumi "Prabu Brawijaya V" yang berasal dari CHINA

Di awal abad ke-15, Kerjaan Majapahit dan Dinasti Ming China memiliki hubungan yang baik. Maka atas keharmonisan ini sang Raja Dinasti Ming (diperkirakan Kaisar Zheng Tong) mengutus seorang putri yg sangat cantik, terpelajar, halus, dan bertatakrama ke Trowulan (Ibu Kota Majapahit). Niat Kaisar sederhana, mempererat hubungan baik antar 2 kerajaan dengan mempersembahkan sebuah pernikahan antar kerajaan. Hal ini disambut baik oleh Raja Majapahit yang kala itu dipimpin oleh Brawijaya. Memang kala itu Brawijaya terpesona akan keanggunan sang putri China itu : cantik, pintar, dan nyaris tanpa cacat - siapa yang sanggup menolak?

Ilustrasi Tan Eng Kian | kaskus.co.id
Pernikahan merekapun terlaksana, hubungan antara kerajaan Majapahit dan China semakin erat. Efeknya adalah terbukanya keran kedatangan warga China ke Nusantara, khususnya ke Pulau Jawa. Kebanyakan mereka menetap dan beranak pinak di pantai utara Jawa. Dan seperti kebanyakan warga baru, diantara mereka ada yang baik, santun, dan ada juga yang berprilaku tidak mengenakkan. Sebagian pendatang yang menyebalkan tersebut sebenarnya sudah diwaspadai oleh beberapa pejabat teras, namun apa mau dikata, toh mereka adalah warga-dan kerabat Istri sang Raja Brawijaya juga. Toh, hubungan mesra raja dan permaisuri Tan Eng Kian sangat baik, hingga sang permaisuri mengandung anak sang raja.

Namun atas suatu kejadian, sebelum melahirkan Tan Eng Kian diceraikan oleh Raja dan kemudian diserahkan kepada Adipati Arya Damar di Palembang untuk dipersuntingnya. Suatu kehormatan bagi Arya Damar yang seorang Pejabat Muslim Majapahit bisa mendapatkan janda raja. Untuk diketahui, Arya Damar sendiri juga seorang peranakan China dari Hubungan Para Raja Majapahit dan Warga Palembang Keturunan China yang juga merupakan keturunan Pengikut Laksamana Cheng Ho (Laksamana China Muslim yang berlayar ke Nusantara 2 abad sebelumnya). Dari pernikahan Arya Damar dengan Tan Eng Kian, lahirlah keturunan2 raja Majapahit dan Kesultanan Jawa berikutnya, yang paling terkenal adalah Raden Fatah yang kemudian menjadi Pendiri Kerajaan Islam Demak.

Seperti apa rupa Permaisuri Tan Eng Kian?
Tak ada lukisan khusus yang menyebutkan seperti apa rupa Tan Eng Kian. Tapi ada baiknya kita cek mulustrasi berikut yang memancarkan rupa yang cantik khas wanita China, menawan, smart, dan santun.
Ilustrasi Tan Eng Kian | kaskus.co.id


Ilustrasi Tan Eng Kian | kaskus.co.id

No comments:

Post a Comment