Masa Nabi Muhammad
SAW Pada Periode Makkah dan Madinah
Kata Pengantar
Segala puja dan puji
bagi Allah SWT, zat penguasa seluruh alam jagat raya. Teriring pula salawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Amin.
Sebagai wujud ikhtiar
untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mahasiswa di
Universitas Darul Ulum Jombang di Gondang Khususnya Jurusan PAI.
Kami menyusun makalah
ini berdasarkan fakta yang kami dapat dari berbagai sumber-sumber dan
literature-literature yang dijamin kebenarannya. Kami berterima kasih kepada
semua pihak yang ikut membantu untuk terselesainya makalah ini.
Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Demikian pentingnya
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI),
maka perlu diadakan makalah yang mampu merangsang kreativitas para mahasiswa/i.
Semoga kehadiran
makalah ini dapat memberi mamfaat bagi kita semua dalam menjalankan aktivitas
belajar mengajar. Amien Ya Robbal ‘Alamin.
Mojokerto, 18 Oktober 2010
Penyusun,
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya kita
mengetahui sejarah nabi Muhammad SAW baik ketika beliau dalam berdakwah sampai
hijrah ke madinah dan diangkat sebagai Rasul
Oleh karena itu kami mencoba untuk
mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan nabi untuk selalu kita contoh
dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa
umat islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figure-figure yang
sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta
akan sejarah dan peri kehidupan Rasulullah SAW.
Oleh karena itu kami mencoba untuk
membuka, memaparkan tentang kehidupan nabi Muhammad SAW, dan mudah-mudahan
dengan adanya makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada nabi Muhammad SAW.
2. Permasalahan
- Sejarah hidup nabi Muhammad SAW
- Turunnya wahyu yang pertama
- Nabi Muhammad dalam berdakwah
- Nabi Muhammad SAW hijrah kemadinah
- Pembentukan Komunitas Madinah
- Pembentukan Negara Madinah
- Piagam Madinah
3. Tujuan
Adapun tujuan penulis menyusun makalah
ini supaya pembaca lebih mengetahui dan memahami tentang kehidupan Nabi
Muhammad SAW dan Sejarah Peradaban Islam Periode Makkah dan Madinah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Nabi Muhammad saw dilahirkan pada
tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April 571M. Sebelum beliau dilahirkan,ayahnya
telah wafat oleh karena itu kakeknyalah yang mengasuh beliau kemudian di susui
oleh Halimatus Sa'diyah. Setelah kakeknya wafat beliau diasuh oleh pamannya
yaitu Abu Thalib.salah satu dari usaha Muhammad yang terpenting sebelum di utus
menjadi rosul ialah berniaga ke syam membawa barang-barang Khadijah. Perniagaan
ini menghasilkan laba yang banyak dan menyebabkan adanya pertalian antara
Muhammad dengan Khadijah dan mereka kemudian menikah. Waktu itu beliau berumur
25 tahun dan khadijah sudah janda yang berumur 40 tahun.
2. Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama
Menjelang usianya yang ke 40, dia sudah
terlalu terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi ke
gua hira, bebarapa kilometer di utara kota mekah. Disana Muhammad mula-mula ber
jam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611
Masehi, malaikat jibril muncul menyampaikan wahyu Allah yang pertama :
Artinya :
Bacalah dengan nama tuhanmu
yang telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan tuhanmu itu maha melihat. Dia telah mengajar dengan kalam. Dia
telah mengajar manusia apa yang mereka tidak ketahui ( QS 96 : 1-5 )
Dengan turunnya wahyu pertama itu,
berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai Rasul, dia belum diperintahkan
untuk menyeru manusia kepada agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril
tidak muncul lagi untuk beberapa lama sementara Nabi Muhammad SAW menantikannya
dan selalu datang ke Gua Hira'.
3. Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah
Dalam proses penantian Jibril, turun
wahyu yang membawa perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai
berikut :
Hai orang yang berselimut bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau
besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa dan
janganlah engkau memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih
banyak dan untuk ( untuk memenuhi perintah ) Tuhanmu bersabarlah. ( Al-
Muddatsir 1-7 )
Dengan turunnya perintah itu mulailah
Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secara diam-diam di
lingkungannya sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib.
Mereka di seru kepada pokok-pokok agama islam yang disebut dalam ayat-ayat
diatas yaitu, bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan
berhala-berhala yang mereka sembah.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya
Ali bin Abi Thalib yang baru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat
karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak
angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup. Banyak orang-orang
yang menerima seruan Nabi melalui perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan
sebutan AssabiqunalAwwalun .
Mereka ialah Usman
bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf,
Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam.
Rumah Arqam pada saat itu dijadikan tempat pertemuan untuk menyampaikan dakwah
islam.
Tidak berapa lama turunlah ayat kepada
Nabi Muhammad SAW
“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik. Sesungguhnya
kami memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokan kamu.
Sesudah ayat itu, mulailah Rasulullah
SAW menyeru segenap lapisan manusia kepada agama Islam menyeru segenap lapisan
manusia secara terang-terangan baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya,
begitupun anggota kerabat mereka sendiri atau orang-orang yang jauh.
Mula-mulanya beliau menyeru penduduk mekkah lalu kemudiah penduduk negeri yang
lain. Disamping itu, juga orang-orang yang berdatangan ke mekkah untuk
melakukan ibadah haji. Dengan usahanya yang gigih. Hasil yang diharapkan mulai
terlihat. Jumlah pengikut nabi yang tadinya hanya 12an orang makin hari makin bertambah.
Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja dan orang-orang yang
tak punya.
- Quraisy Mulai Menentang
Setelah dakwah terang-terangan itu
pemimpin quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah rasul. Semakin bertambanya
jumlah pengikut Nabi, semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
Faktor-faktor yang mendorong Quraisy
menentang seruan islam
Dengan mempelajari dan mengerti
bagaimana kehidupan bangsa arab dapatlah kita menyimpulkan sebab-sebab yang
mendorong kaum quraisy menentang agama islam yaitu sebagai beriku :
Persaingan merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan
antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka
mengira tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul
Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan
kekuasaan dan pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum Quraisy
untuk menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka berarti
suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
Penyamaan antara hak antara kasta
bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup dengan system kasta,
tiap-tiap manusia digolongkan dalam kelompok kasta yang tak boleh dilampauinya.
Tapi seruan Nabi Muhammad memberikan hak yang sama kepada manusia, yang
merupakan suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam memandang
sama antara hamba sahaya dengan tuannya.
Takut dibangkitkan dari alam kubur
Agama islam mengajarkan bahwa pada hari
kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam kuburnya dan semua amal perbuatan
manusia akan di hisab , orang-orang yang berbuat baik maka Allah akan
membalasnya dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan dibalas
dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agama islam yang mengajarkan
manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.
Taklid kepada nenek moyang
Para kaum Quraisy taklid secara membabi buta terhadap nenek
moyangnya dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam persoalan peribadatan dan
tingkah laku adalah suatu yang telah berurat dan berakar pada bangsa arab
karena itu sangat beratlah terasa bagi mereka meninggalkan agama nenek moyang
dan mengikuti agama baru yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka berkata :
“Apabila dikatakan kepada mereka” Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah
dan mengikuti rasul. “Mereka menjawab: cukuplah untuk kami apa yang kami dapati
bapak-bapak kami mengerjakanya. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek
moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa dan tidak
pula mendapat petunjuk?
Memperniagakan patung
Salah satu dari perusahaan orang arab
dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta, Uzza , Manna ,
dan Hubal patung-patung itu mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka
membelinya supaya mendapat berkat atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama
Islam melarang menyembah memahat dan menjual patung, karena itu
saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki
mereka, oleh karena itu, mereka menentang agama islam.
Fase-fase tantangan Quraisy terhadap
agama Islam
Pada permulaan islam kaum Quraisy
belumlah mencurahkan perhatiannya terhadap umat islam mereka mengira bahwa
seruan nabi Muhammad itu hanya satu gerakan yang tidak akan bertahan lama untuk
akan lemah dan akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya
mereka melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan hamba
sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta benda telah
menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu dengan baik.
Pertama sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orang-orang yang lemah
seperti Yasir dan putranya Ammar serta istrinya Summayyah, begitu juga Bilal,
Habab Ibnu Haris dan lainnya mendapat siksaan yang berat diluar prikemanusiaan.
Akan tetapi Nabi SAW tidak mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki
kedudukan yang tinggi pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat
perlindungan dari pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah
tersiar dan bangsawan Quraisy mulai banyak yang masuk.
4. Hijrah Nabi Ke Madinah
- Rencana-rencana jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan kaum Muslimin diantaranya,
- Fitnah tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah belah masyarakat
- Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin membunuhnya
- Kaum Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah selama tiga tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya
nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah.
Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk
dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena
penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah (
Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa
faktor antara lain :
- Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
- Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
- Penduduk Madinah sudah kenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
- Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
- Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus,
73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan
meminta beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
- Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka.
- Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.
Selama dalam perjalanan ke Madinah
beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar
beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan
mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an
disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun
oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad
dalam perjalanan menuju kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu
kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at
tahun pertama hijriah bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta
rombongan Muhajirin lainnya disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil
melagukan sebuah syair yang terkenal. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk
pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah,
barulah Nabi mulai mengatur semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk
Madinah serta kepentingan umat Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya
dijadikan sebagai awal perhitungan tahun hijriah.
5. Pembentukan komunitas madinah dan
Negara madinah
Setalah tiba dan diterima penduduk
Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu.
Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekkah,
periode Madinah, Islam, merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan
dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara.
Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual
dan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan sebagai
Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu, nabi
segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama ,
pembangunan Masjid, selain untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting
untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada
masa Nabi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Dasar kedua ,
Ukhuwah Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan
golongan Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk
persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan
persaudaraan beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan
persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari
Islam, Yahudi, dan Musyrikin. Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah
adalah tanggung jawab semua golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara
gotong-royong mengusirnya. Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah
adalah tempat tinggal yang aman bagi umat Islam, dan golongan lain. Secara
garis besar Negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah yaitu :
- Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan bagi masing-masing anggotanya.
- Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
- Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan
hikmah yang besar terhadap perkembangan Dakwah Islamiah diantaranya :
- Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
- Terbentuknya agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahannya
- Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia
6. Piagam Madinah
Isi Piagam Madinah antara lain :
- Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
- Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
- Menjadi suatu kewajiban bagi penduduk madinah muslim dan yahudi untuk saling membantu dan menolong
- Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah dari segala serangan
- Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah, segala perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah
bahwasannya Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul yang diutus kepada
manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus dengan perjuangan
yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan
kepada jalan kebenaran untuk menyembah Allah SWT.
Dan bagaimana kita sebagai umat islam
untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan suri tauladan bagi kita dalam
kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan keluarga, agama, masyarakat, dan
bernegara.
2. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca
agar dapat lebih mengetahui tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, proses
turunnya wahyu yang pertama, hijrahnya nabi ke Madinah, dan proses pembentukan
Negara Madinah sekaligus dapat memahami isi-isi piagam Madinah. Selain dari
pada itu, bila terdapat kesalahan kami mohon maaf karena masih dalam proses
pembelajaran.
Penelusuran yang terkait dengan islam
islam dan ilmu pengetahuan, islam vs kristen, berita islam, islam masuk kristen, sejarah islam, islam itu indah, pengertian islam, islam syiah
No comments:
Post a Comment