MAKNA TA’AWUDZ DAN BASMALAH



TINJAUAN MAKNA TA’AWUDZ DAN BASMALAH
BERDASARKAN KITAB TAFSIR MUNIR
KARANGAN DR. WAHBAH MUSTOFA AZZUHAILY


  • Faedah – faedah penting mengenai al qur-an
~ alqur – anul karim, kitab suci umat islam diperinci sebagi berikut :

Ø  Terdiri dari 30 juz
Ø  Bilangan surat – surat dalam al qur – an sebanyak 114 surat
Ø  Bilangan ayat – ayat al qur – an diperinci lagi sebagai berikut :

a)      Menurut pendapat ulama’ kuffah terdapat 6236 ayat
b)      Menurut pendapat ulama’ selainnya terdapat 6666 ayat yang dirinci menurut isi ayatnya sebagai berikut :
1.       ayat tentang perintah                         : 1000 ayat
2.       ayat tentang larangan                        : 1000 ayat
3.       ayat tentang janji                   : 1000 ayat

4.       ayat tentang ancaman                                                : 1000 ayat
5.       ayat tentang cerita dan berita ( kabar )          : 1000 ayat
6.       ayat tentang perumpamaan                            : 1000 ayat
7.       ayat tentang halal dan haram                                     : 500 ayat
8.       ayat tentang doa                                            : 100 ayat
9.       ayat tentang nasikh dan mansukh                 : 66 ayat
jadi jumlah keseluiruhan ayatnya adalah             : 6666 ayat

AL ISTI’ADZAH

       I.      pengertian atau makna
makna istiadzah dijelaskan sebagai berikut berdasarkan makna lafadz;
lafadz                  mempunyai makna bahwa aku memohon perlindungan di sisi Alloh dan meminta penjagaanNYA dari kejelekan atau godaan syetan yang terkutuk yang menyesatkan atau membahayakan bagi agmaku maupun duniaku atau yang bias mencegahku dari menjalankan perkara yang di perintahkan kepadaku dan mendorongku untuk melakukan perbuatan yang dilarang karena sesungguhnya tida yang mampu mencegahdan menghentikan syaitan kecuali dzat sang penguasa alam raya.
Lafadz                ;lafadz tersbut merupakan bentuk mufrod dari lafad          dinamakan demikian karena syaitan iti jauh dari kebenaran dan kesombongannya.
Lafadz         mempunyai ma’na bahwa syaitan dijaukan dari kebenaran,mahluk yang hina,serta dilaknat dan dicela.  
    II.      Dalil – dalil
Alloh dzat yang suci memerintahkan kita untuk memohon perlindungan [baca ta’awudz] tetap mengawali membaca Al-qur-   an bagaimana dijelaskan dalam firmanNya surat an-naml ;98;

Artinya; maka apabila kamu membaca Al-qur’an, meminta perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk’’
Yakni apabila kamu membaca Al-qur’an,maka bacalah ta’awudz.Dan sebagai mana pula firman Alloh dalam surat Al-mu’minun ;96-98;


Artinya; tolaklah perbuatan mereka dengan yang lebih baik,kami lebih mengetahui apa yang mereka gambarkan dan katakanlah “ ya tuhanku aku berlindung kepadamu dari bisikan yang terkutuk dan aku berlindung kepadsa engkau dari hadirnya mereka kepadaku “
Ayat teresebut memberikan isyarat bagi kita bahwa sesungguhnya al qur – am itu dapa t dijadikan tertolaknya perbuatan buruk dengan perbuatan yang lebih baik sebagai penangkal dari syetan yang berwujud manusia, sedangkan isti;adzah menjadi penangkal darti syetan yang berasal dari golongan / bhangsa jin.
Perintah allah tersebut sesuai dengan keterangahn yang ada dalam hadist yang dating dari abi sa’id al khudriy dari Muhammad SAW :


 “ sesungguhnya dia ( nabi ) apabila melakukan sholat beliau membaca iftitah kiemudianb membaca “ aku bertlindung kepada allah yang maha mendengar lagi maha mengetahui dari golongan syetan yang terkutuk yaitu dari bisikannya, rayuannya, dan dari tipu daya syetan
Dan ibnu mundzir menceritakan di dalam hadist yang diriwayatkan dari shohabat ibnu mas’ud :


“ sesungguhnya beliau rasulullah SAW saebelum membaca al qur – an, beliau terlebih dahulu membaca : aku berlindung kepada allah \SWT dari godaan syetan yang terkutuk.
Dari lafadz yang ada dalam hadist inilah yang kemudian disepakati oleh jumhurul ulama’ di dalam ta’awudz karena lafadz tersebut sesuai dengan lafadz yang ada dalam al qur – an .
 III.      hukum isti’adzah
membaca isti’adzah atau ta’awudz disunnahkan di setiap permulaan mem,baca al qur – an, selain di dalam  sholat menurut jumhurul ulama’. Adapun apabila di dalam sholat, maka ada perbedaan pendapat antara ulam – ulama’ ahli fiqh, diantaranya :
madzhab malikiyah berpendapat bahwa makruh membaca ta’awudz dan bismillah sebelum membaca fatihah maupun surat kecuali di dalam sholat sunah di dalam bulan romadhon, berdasarkan hadist shohabat anas r.a :


“ sesungguhn ya nabi Muhammad |SAW serta abu baker r.r dan umar r.a mereka memulai sholat dengan bacaan : segala puji bagi allah tuhan penguasa alam raya “ ( baca alhamdulillah )
madzhab hanafi berpendapat bahwa membaca ta’awudz itu hanya disunnhakan pada roka’at pertama saja
madzhab syafi’I dan hambali berpendapat bahwa membaca ta’awudz itu disunnahkan pelan – pelan ( sirri ) di awal setiap roka’at sebelum memulai membaca fatihah.

 IV.      kedudukan ta’awudz
para alim ( ulama’ ) telah bersepakat bahwa sebenarnya ta’awudz itu bukan merupakan bagian dari al qur – an dan bukan pula merupakan bagian dari ayat al qur – an.

2 comments:

  1. sama-sama.. semoga di lain waktu blog saya ini bisa membantu kamu untuk mendapatkan informasi..

    ReplyDelete